>

Monday, June 17, 2013

Awas, Berebut Mainan dengan Saudara Picu Gangguan Mental pada Anak

Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook

Jakarta, Bertengkar dengan kakak atau adik gara-gara berebut mainan ataupun remote TV adalah hal biasa dalam sebuah keluarga. Bahkan sejumlah orang tua menganggap ini merupakan bagian dari pendewasaan anak-anaknya. Padahal sebuah studi baru menyatakan pertengkaran antarsaudara ini dapat mengakibatkan gangguan mental pada si anak di kemudian hari.

Peneliti mendapatkan kesimpulan ini setelah mengamati efek dari serangan fisik, mengalami insiden berupa mainannya dicuri atau dirusak oleh kakak/adik dan merasakan agresi psikologis (misalnya bullying atau diolok-olok oleh kakak/adik) pada 3.599 anak berusia antara satu bulan sampai 17 tahun. Hampir sepertiga partisipan pun dilaporkan pernah mengalami sedikitnya satu insiden semacam itu.

Data yang digunakan peneliti berasal dari The National Survey of Children's Exposure to Violence. Setiap anak diwawancarai lewat telepon dan ditanyai apakah mereka pernah mengalami kekerasan fisik atau psikis dari saudaranya dalam setahun belakangan. Untuk anak-anak di bawah 9 tahun, semua pertanyaan peneliti dijawab oleh orang tua atau pengasuh si anak.

Secara mengejutkan, peneliti menemukan bahwa partisipan yang berusia antara satu bulan hingga 9 tahun-lah yang merasakan penderitaan terbesar ketika mengalami serangan fisik dari saudaranya dibandingkan partisipan yang usianya di atasnya. Bahkan peneliti dapat menyimpulkan agresi antarsaudara semacam ini memberikan beban yang sama terhadap kesehatan mental seorang anak seperti halnya seorang anak yang mengalami bullying dari rekan-rekan sebayanya.

"Ini juga berlaku untuk anak-anak yang mungkin hanya pernah mengalami insiden semacam ini satu kali dalam hidupnya karena mereka juga dilaporkan mengalami gangguan kesehatan mental," terang ketua tim peneliti, Corinna Jenkins Tucker dari University of New Hampshire, AS seperti dilansir Daily Mail, Selasa (18/6/2013).

"Artinya studi ini menunjukkan bahwa agresi antarsaudara bukanlah hal sepele bagi anak-anak maupun remaja, tak peduli seberapa parah atau seberapa seringnya hal ini terjadi pada mereka," lanjutnya.

Tucker juga menambahkan meski banyak orang tua yang berpikir bahwa pertengkaran antarsaudara dapat memberikan dampak positif terhadap proses pendewasaan si anak, tapi tampaknya hal ini justru dapat memberikan implikasi yang serius terhadap kesehatan mental si anak.

"Jika dua bersaudara memukul satu sama lain, maka reaksinya akan berbeda dibandingkan jika hal itu terjadi diantara rekan-rekan sebaya," tutup Tucker.

Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Paediatrics.

(vit/vit)

18 Jun, 2013


-
Source: http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656114/s/2d6cb226/l/0Lhealth0Bdetik0N0Cread0C20A130C0A60C180C0A93910A0C22764350C130A10Cawas0Eberebut0Emainan0Edengan0Esaudara0Epicu0Egangguan0Emental0Epada0Eanak/story01.htm
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. Berita Kesehatan Terkini - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz