>

Monday, June 17, 2013

Seminggu Raih 5.000 Suara, Target Petisi Stop Iklan Rokok Ditambah

Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook

Jakarta, Iklan adalah cara yang paling efektif bagi industri untuk merangkul konsumen maupun calon pembeli. Hal serupa juga berlaku bagi rokok, hampir di setiap sudut kota selalu dijumpai baliho penawaran produk tembakau. Sekelompok pemuda merasa gerah dengan kenyataan ini.

Demi melindungi generasi muda dari propaganda dan ajakan untuk merokok, pemuda yang tergabung dalam 'Smoke Free Agent' ini menggagas sebuah petisi online. Tujuannya untuk meminta Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) menghentikan semua iklan rokok di media massa.

Ternyata tanggapan dari masyarakat luar biasa. Dalam waktu seminggu sejak dibuat, target semula sebanyak 5.000 dukungan sudah tercapai. Akhirnya target pun dinaikkan menjadi 10.000 dukungan. Hingga saat ini, petisi online yang dimuat dalam situs change.org ini sudah meraih dukungan 5.601 orang.

"Iklan rokok ini sangat menarik. Kami melihat target-target iklan rokok adalah generasi muda. Saya berpikir betapa canggihnya iklan rokok ini dan membuat banyak orang menjadi perokok," kata Ramdhan Wahyudi, seorang penggagas petisi dalam konferensi pers yang digelar di kantor Change.org Indonesia, Senin (17/6/2013).

Bersama teman-temannya, yaitu Jessica Harlina, Yosef Rabindanata, M. Ricky Cahyana, Laksamana Yudha, Sidik Setyo Hanggono dan Hasna Pradityas, Ramdhan membuat petisi ini pada tanggal 2 Mei 2013 lalu. Menurut mereka, Menkominfo adalah pihak yang bertanggung jawab membuat kebijakan media penyiaran, khususnya menetapkan sanksi.

Oleh karena itu, petisi ini diharapkan dapat mendorong pemerintah dengan tegas melarang iklan rokok. Menurut mereka, Menkominfo bertanggung jawab menghormati UU Kesehatan No 36/2009 yang menyatakan bahwa rokok mengandung zat adiktif, juga putusan MK yang menyatakan bahwa zat adiktif tidak boleh diiklankan.

"Petisi ini termasuk yang para pembuatnya aktif dan mendapat dukungan yang cepat. Dukungannya besar, sampai tembus 5.000 lebih. Kategori petisi besar itu pertama apakah dia bisa menembus angka 5.00 atau tidak. Yang kedua baru level 10.000. Biasanya kalau sudah 10.000 ini sudah memaksa si target untuk memenuhi tuntutan, sebagai contoh adalah KPK, atau kasus hakim Daming," kata Usman Hamid, Direktur Kampanye Change.org.

Walau demikian, Usman menegaskan bahwa jumlah tidak menentukan keberhasilan 100 persen, namun juga diperlukan dari tanggapan target. Biasanya kalau targetnya spesisfik, tujuan dari petisi lebih cepat tercapai. Nah, jika penasaran untuk ikut mendukung, langsung saja kunjungi petisinya di tautan ini.

(pah/vta)

17 Jun, 2013


-
Source: http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656114/s/2d636dc3/l/0Lhealth0Bdetik0N0Cread0C20A130C0A60C170C1622480C22758440C7630Cseminggu0Eraih0E50A0A0A0Esuara0Etarget0Epetisi0Estop0Eiklan0Erokok0Editambah/story01.htm
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. Berita Kesehatan Terkini - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz